12 Prinsip Animasi
12 prinsip Animasi pertama kali di kenalkan oleh dua orang animator Disney, yaitu Ollie Johnston dan Frank Thomasdidalam bukunya yang berjudul The Illusion of Life: Disney Animation, pada tahun 1981.
12 prinsip animasi bisa dikatakan sebagai konsep dasar dalam pembuatan Animasi. 12 prinsip animasi tersebut berfungsi sebagai pendukung agar animasi yang dibuat akan menjadi lebih menarik dan memiliki keindahan dengan gerakan yang alami dan terkesan nyata. Prinsip dasar ini merupakan hasil eksperimen dan latihan mereka serta atas keinginan dari Disneyuntuk memikirkan suatu cara bagaimana membuat sebuah animasi semirip mungkin dengan gerakan nyata sebuah obyek baik itu benda, hewan maupun manusia. Selain itu juga untuk menunjukkan bagaimana ekspresi dan kepribadian suatu karakter.
Prinsip Animasi diciptakan berdasarkan sebagai teori dasar yang wajib dimiliki oleh animator untuk menghidupkan karakter animasinya.
Berikut ini akan dijelaskan ke-12 prinsip animasi tersebut:
1. Squash and Stretch ( Menekan dan Melentur)
Squash and stretch bisa membuat benda-benda hidup atau benda mati dibuat seolah-olah hidup, menjadi lebih ekspresif dan “bernyawa”, bergerak dengan lebih realistis. Ketika obyek sedang dalam gerakan mengkerut dan melonggar volumenya akan tetap sebaliknya ukuranya kelihatan berubah. Prinsip ini merupakan unsur paling penting, menjadi acuan utama dalam animasi dan akan seringkali digunakan dalam pembuatan animasi.
2. Anticipation (Antisipasi)
Anticipation adalah sebuah persiapan/awalan gerak atau ancang-ancang. Membuat setiap gerakan secara berurutan sehingga dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton. Hal ini dapat membangkitkan ketegangan atau kelucuan pada suatu aksi tertentu. Contoh dari gerakan Anticipation adalah ketika orang akan berlari akan tampak gerakan awal / ancang-ancang baru kemudian melangkahkan kaki kemudian berlari.
3. Staging (Penataan Gerak)
Staging dalam animasi meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Biasanya berkaitan dengan posisi kamera pengambilan gambar. Posisi kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan menakutkan, kamera atas membuat karakter tampak kecil dan bingung sedangkan posisi kamera samping membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik.
4. Straight Ahead and Pose to Pose
Merupakan dua pendekatan dalam menggambar animasi. Pada metode Straight Ahead, animator akan menggambar secara spontan gambar demi gambar setelah mengetahui story point. Dalam metode pose to pose, animator bekerja lebih terencana dalam membuat gambar, gerakan, ukuran , sedini mungkin, sejak awal sebelum mulai menggambar.
5. Follow Through and Overlapping Action (Gerakan Mengikuti)
Bila suatu karakter dalam sebuah scene berhenti bergerak, dia tidak akan berhenti secara tiba-tiba. Diperlukan penghitungan timing yang tepat. Prinsip ini akan membuat animasi semakin menarik dan terlihat lebih nyata.
Pada saat tubuh dari karakter berhenti dari suatu arah gerakan tertentu secara tiba-tiba misalnya, maka semua bagian/elemen padah tubuh karakter tersebut tidak serta-merta berhenti, tapi akan melanjutkan arah gerak semula. Misalnya bagian tangan, rambut yang panjang, belali gajah, pakaian, atau ekor yang panjang. Hal inilah yang dinamakan follow through.
Sedangkan Overlapping action adalah gerakan karakter yang berubah arah pada saat bagian/elemen karakter akan melanjutkan gerakan awal karakter, sehingga terjadi tabrakan gerakan.
6. Slow In and Slow Out
Merupakan pengaturan timing dan staging dalam suatu scene ke scene. Ada gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek di akhir gerakan.
7. Archs (Konstruksi Lengkung)
Gerak lengkung adalah gerakan alami pada semua objek yang ada di bumi ini. Setiap kita bergerak pada dasarnya adalah gerakan lengkung. Hal ini akan memberikan kesan dinamis pada pergerakan.
8. Secondary Action (Gerakan Pedukung)
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama , dan sebagai gerakan pendukung suatu ekspresi atau aksi agar lebih terlihat jelas.
9. Timing
Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. Seorang animator harus mampu membuat perkiraan waktu dari sebuah adegan sehingga adegan/gerakan yang di buatnya mampu memberikan kesan yang nyata.
Ketepatan membuat pengaturan waktu akan memberikan kesan yang tepat pada karakter sebuah benda atau orang, atau bahkan mampu memberikan informasi emosi karakter.
10. Exaggeration (Melebihkan)
Exaggeration adalah prinsip yang membuat gambar dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu.Exaggeration merupakan upaya mendramatisir animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat sebagai bentuk ekstrimitas ekspresi tertentu dan biasanya digunakan untuk keperluan komedik.
11. Solid Drawing
Solid Drawing adalah kemampuan menggambar yang baik dan benar. Dalam membuat komposisi gambar secara baik dan terlihat hidup. Di dalam Animasi prinsip ini amat penting , karena dengan prinsip menggambar yang baik , maka akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’. Sebuah obyek/gambar dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik sebuah obyek (volume, pencahayaan dan konsistensi kualitas gambar/bentuk/karakter).
12.Appeal (Daya Tarik)
Suatu kualitas dimana orang dapat menikmati suatu gambar yang memikat, desain bagus, komunikatif dan memiliki magnet. Sebuah karakter animasi harus memiliki daya tarik, tidak berarti hanya menjadi lucu atau imut, tapi sebuah karakter yang mampu menarik perhatian mata pemirsa.
Semua karakter harus memiliki daya tarik apakah mereka heroik, jahat, horor atau lucu.
Prinsip lain di luar 12 prinsip Animasi:
Lyp-sinc
Lyp-sinc dalam konteks animasi merupakan singkatan dari lip synchronization adalah istilah teknis untuk pencocokan gerakan bibir dengan vokal yang diucapkan oleh suatu karakter.
Memilih suara yang tepat sangatlah penting, suara juga akan mempengaruhi karakter dan ciri-ciri kepribadian yang dapat dengan cepat dikenali oleh pemirsa.
Dalam pembuatan lip-sync animasi biasanya suara direkam terlebih dahulu dalam bentuk yang belum halus untuk mengetahui waktu dan intonasi vokal. Kemudian setelah gerakan bibir sudah tepat dengan suara vokal, maka akan direkam lagi dialog yang lebih halus untuk menggantikan suara rekaman kasar sebelumnya dengan cara men-dubbing gerakan mulut yang sudah jadi tersebut.
Proportion
Proportion , adalah ukuran yang diperlukan untuk membentuk bangunan suatu benda , misalnya tinggi total manusia ideal adalah 8-9 kali diameter lingkar kepala. Proporsi juga berguna untuk membedakan serta memperkuat karakteristik masing-masing tokoh animasi , sesuai dengan sifat atau peranannya.
Perspective
Perspective , adalah acuan untuk menentukan penempatan setiap elemen animasi secara akurat dalam korelasinya dengan lingkungan sekitarnya (staging) , berdasarkan sudut pandang kamera yang dipilih. (penentuan letak titik hilang atau vanishing point). Penerapan teknik menggambar perspektif yang tepat dapat menampilkan komposisi gambar yang memiliki ilusi dimensi (depth , 3D) dengan sangat meyakinkan (believeable).
Prinsip yang dipakai pada film animasi ‘’Finding Nemo’’
Didalam Film Animasi Finding Nemo terdapat beberapa prinsip yang termasuk ke dalam 12 prinsip animasi , bahkan semua prinsip masuk ke dalam animasi ini.
Squash and stretch
Didalam Film Animasi Finding Nemo banyak menggunakan prinsip ini. Contohnya ketika coral terkena tekanan , coral tersebut terlihat melentur.
Anticipation
Untuk prinsip Anticipation banyak sekali yang terlihat dan tampak pada film animasi ini , contohnya ketika Ikan yang akan berenang , dia akan menggoyangkan siripnya dahulu baru kemudian berenang.
Staging
Di dalam film animasi Finding Nemo memiliki staging yang baik , dengan menampilkan karakter yang pas dan menarik , pengambilan scene yang menampilkan ‘lingkungan’ (lautan) dapat terlihat jelas dan membuat semua scene dapat menjelaskan cerita yang ingin disampaikan , sehingga kita nyaman untuk menonton.
Follow through and overlapping action
Prinsip Follow Through banyak digunakan didalam film animasi Finding Nemo , contohnya ketika ikan yang setelah berenang dia berhenti , tetapi sirip dan ekornya akan bergoyang ketika si ikan berhenti.
Prinsip Overlapping action juga terlihat didalam animasi ini. Adalah ketika gerakan karakter yang berubah arah pada saat bagian/elemen karakter akan melanjutkan gerakan awal karakter.
Slow in and slow out
Di dalam film animasi Finding Nemo terdapat prinsip ini. Ada gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek di akhir gerakan. Contohnya ketika ikan yang berenang dengan cepat kemudian berhenti secara perlahan , begitu juga sebaliknya.
Archs
Gerak lengkung adalah gerakan alami pada semua objek yang ada di bumi ini. Didalam film animasi Finding Nemo juga menggunakan prinsip ini , contohnya ketika para ikan saling melempar cangkang , dari situ terlihat cangkang terlihat bergerak melengkung ketika terlempat.
Secondary action
Prinsip Secondary Action adalah gerakan pendukung gerakan pertama , untuk membuat gerakan pertama menjadi semakin jelas dan hidup. Di Film Animasi tersebut juga menggunakan prinsip ini , contohnya ketika ikan berenang , dia tidak hanya berenang tetapi menggerakan sirip dan ekornya secara teratur sehingga membuat gerakan tersebut memperjelas kalau ikan itu sedang berenang.
Timing
Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. Seorang animator harus mampu membuat perkiraan waktu dari sebuah adegan sehingga adegan/gerakan yang di buatnya mampu memberikan kesan yang nyata. Didalam film animasi Finding Nemo juga menggunakan prinsip Timing ,
Exaggeration
Exaggeration adalah prinsip yang membuat gambar dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu. Contohnya ketika Bruce menangis , wajahnya akan terlihat tidak seperti biasanya yang terkesan seram dan menakutkan.
Appeal
Karakter-karakter didalam film animasi Finding Nemo memilikki daya tarik tersendiri. Contohnya Bruce , dengan sosok yang besar dan horror , sebagai seekor hiu dia memilikki ciri khas tersendiri dan memilikki kesan yang menyeramkan. Atau Dori seekor ikan yang riang gembira , dia adalah ikan yang pemberani dan suka lelucon , dan dia terkesan sebagai karakter yang lucu.
Prinsip-Prinsip Lain yang dipakai:
Lyp-sinc
Tentu saja didalam film Animasi menggunakan prinsip ini , sebagai pengisi suara setiap karakter yang ada.
Proportion
Proportion , adalah ukuran yang diperlukan untuk membentuk bangunan suatu benda , misalnya tinggi total manusia ideal adalah 8-9 kali diameter lingkar kepala. Proporsi juga berguna untuk membedakan serta memperkuat karakteristik masing-masing tokoh animasi , sesuai dengan sifat atau peranannya.
Perspective
Perspective , adalah acuan untuk menentukan penempatan setiap elemen animasi secara akurat dalam korelasinya dengan lingkungan sekitarnya (staging) , berdasarkan sudut pandang kamera yang dipilih. (penentuan letak titik hilang atau vanishing point). Penerapan teknik menggambar perspektif yang tepat dapat menampilkan komposisi gambar yang memiliki ilusi dimensi (depth , 3D) dengan sangat meyakinkan (believeable).
12 prinsip animasi bisa dikatakan sebagai konsep dasar dalam pembuatan Animasi. 12 prinsip animasi tersebut berfungsi sebagai pendukung agar animasi yang dibuat akan menjadi lebih menarik dan memiliki keindahan dengan gerakan yang alami dan terkesan nyata. Prinsip dasar ini merupakan hasil eksperimen dan latihan mereka serta atas keinginan dari Disneyuntuk memikirkan suatu cara bagaimana membuat sebuah animasi semirip mungkin dengan gerakan nyata sebuah obyek baik itu benda, hewan maupun manusia. Selain itu juga untuk menunjukkan bagaimana ekspresi dan kepribadian suatu karakter.
Prinsip Animasi diciptakan berdasarkan sebagai teori dasar yang wajib dimiliki oleh animator untuk menghidupkan karakter animasinya.
Berikut ini akan dijelaskan ke-12 prinsip animasi tersebut:
1. Squash and Stretch ( Menekan dan Melentur)
Squash and stretch bisa membuat benda-benda hidup atau benda mati dibuat seolah-olah hidup, menjadi lebih ekspresif dan “bernyawa”, bergerak dengan lebih realistis. Ketika obyek sedang dalam gerakan mengkerut dan melonggar volumenya akan tetap sebaliknya ukuranya kelihatan berubah. Prinsip ini merupakan unsur paling penting, menjadi acuan utama dalam animasi dan akan seringkali digunakan dalam pembuatan animasi.
2. Anticipation (Antisipasi)
Anticipation adalah sebuah persiapan/awalan gerak atau ancang-ancang. Membuat setiap gerakan secara berurutan sehingga dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton. Hal ini dapat membangkitkan ketegangan atau kelucuan pada suatu aksi tertentu. Contoh dari gerakan Anticipation adalah ketika orang akan berlari akan tampak gerakan awal / ancang-ancang baru kemudian melangkahkan kaki kemudian berlari.
3. Staging (Penataan Gerak)
Staging dalam animasi meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Biasanya berkaitan dengan posisi kamera pengambilan gambar. Posisi kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan menakutkan, kamera atas membuat karakter tampak kecil dan bingung sedangkan posisi kamera samping membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik.
4. Straight Ahead and Pose to Pose
Merupakan dua pendekatan dalam menggambar animasi. Pada metode Straight Ahead, animator akan menggambar secara spontan gambar demi gambar setelah mengetahui story point. Dalam metode pose to pose, animator bekerja lebih terencana dalam membuat gambar, gerakan, ukuran , sedini mungkin, sejak awal sebelum mulai menggambar.
5. Follow Through and Overlapping Action (Gerakan Mengikuti)
Bila suatu karakter dalam sebuah scene berhenti bergerak, dia tidak akan berhenti secara tiba-tiba. Diperlukan penghitungan timing yang tepat. Prinsip ini akan membuat animasi semakin menarik dan terlihat lebih nyata.
Pada saat tubuh dari karakter berhenti dari suatu arah gerakan tertentu secara tiba-tiba misalnya, maka semua bagian/elemen padah tubuh karakter tersebut tidak serta-merta berhenti, tapi akan melanjutkan arah gerak semula. Misalnya bagian tangan, rambut yang panjang, belali gajah, pakaian, atau ekor yang panjang. Hal inilah yang dinamakan follow through.
Sedangkan Overlapping action adalah gerakan karakter yang berubah arah pada saat bagian/elemen karakter akan melanjutkan gerakan awal karakter, sehingga terjadi tabrakan gerakan.
6. Slow In and Slow Out
Merupakan pengaturan timing dan staging dalam suatu scene ke scene. Ada gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek di akhir gerakan.
7. Archs (Konstruksi Lengkung)
Gerak lengkung adalah gerakan alami pada semua objek yang ada di bumi ini. Setiap kita bergerak pada dasarnya adalah gerakan lengkung. Hal ini akan memberikan kesan dinamis pada pergerakan.
8. Secondary Action (Gerakan Pedukung)
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama , dan sebagai gerakan pendukung suatu ekspresi atau aksi agar lebih terlihat jelas.
9. Timing
Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. Seorang animator harus mampu membuat perkiraan waktu dari sebuah adegan sehingga adegan/gerakan yang di buatnya mampu memberikan kesan yang nyata.
Ketepatan membuat pengaturan waktu akan memberikan kesan yang tepat pada karakter sebuah benda atau orang, atau bahkan mampu memberikan informasi emosi karakter.
10. Exaggeration (Melebihkan)
Exaggeration adalah prinsip yang membuat gambar dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu.Exaggeration merupakan upaya mendramatisir animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat sebagai bentuk ekstrimitas ekspresi tertentu dan biasanya digunakan untuk keperluan komedik.
11. Solid Drawing
Solid Drawing adalah kemampuan menggambar yang baik dan benar. Dalam membuat komposisi gambar secara baik dan terlihat hidup. Di dalam Animasi prinsip ini amat penting , karena dengan prinsip menggambar yang baik , maka akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’. Sebuah obyek/gambar dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik sebuah obyek (volume, pencahayaan dan konsistensi kualitas gambar/bentuk/karakter).
12.Appeal (Daya Tarik)
Suatu kualitas dimana orang dapat menikmati suatu gambar yang memikat, desain bagus, komunikatif dan memiliki magnet. Sebuah karakter animasi harus memiliki daya tarik, tidak berarti hanya menjadi lucu atau imut, tapi sebuah karakter yang mampu menarik perhatian mata pemirsa.
Semua karakter harus memiliki daya tarik apakah mereka heroik, jahat, horor atau lucu.
Prinsip lain di luar 12 prinsip Animasi:
Lyp-sinc
Lyp-sinc dalam konteks animasi merupakan singkatan dari lip synchronization adalah istilah teknis untuk pencocokan gerakan bibir dengan vokal yang diucapkan oleh suatu karakter.
Memilih suara yang tepat sangatlah penting, suara juga akan mempengaruhi karakter dan ciri-ciri kepribadian yang dapat dengan cepat dikenali oleh pemirsa.
Dalam pembuatan lip-sync animasi biasanya suara direkam terlebih dahulu dalam bentuk yang belum halus untuk mengetahui waktu dan intonasi vokal. Kemudian setelah gerakan bibir sudah tepat dengan suara vokal, maka akan direkam lagi dialog yang lebih halus untuk menggantikan suara rekaman kasar sebelumnya dengan cara men-dubbing gerakan mulut yang sudah jadi tersebut.
Proportion
Proportion , adalah ukuran yang diperlukan untuk membentuk bangunan suatu benda , misalnya tinggi total manusia ideal adalah 8-9 kali diameter lingkar kepala. Proporsi juga berguna untuk membedakan serta memperkuat karakteristik masing-masing tokoh animasi , sesuai dengan sifat atau peranannya.
Perspective
Perspective , adalah acuan untuk menentukan penempatan setiap elemen animasi secara akurat dalam korelasinya dengan lingkungan sekitarnya (staging) , berdasarkan sudut pandang kamera yang dipilih. (penentuan letak titik hilang atau vanishing point). Penerapan teknik menggambar perspektif yang tepat dapat menampilkan komposisi gambar yang memiliki ilusi dimensi (depth , 3D) dengan sangat meyakinkan (believeable).
Prinsip yang dipakai pada film animasi ‘’Finding Nemo’’
Didalam Film Animasi Finding Nemo terdapat beberapa prinsip yang termasuk ke dalam 12 prinsip animasi , bahkan semua prinsip masuk ke dalam animasi ini.
Squash and stretch
Didalam Film Animasi Finding Nemo banyak menggunakan prinsip ini. Contohnya ketika coral terkena tekanan , coral tersebut terlihat melentur.
Anticipation
Untuk prinsip Anticipation banyak sekali yang terlihat dan tampak pada film animasi ini , contohnya ketika Ikan yang akan berenang , dia akan menggoyangkan siripnya dahulu baru kemudian berenang.
Staging
Di dalam film animasi Finding Nemo memiliki staging yang baik , dengan menampilkan karakter yang pas dan menarik , pengambilan scene yang menampilkan ‘lingkungan’ (lautan) dapat terlihat jelas dan membuat semua scene dapat menjelaskan cerita yang ingin disampaikan , sehingga kita nyaman untuk menonton.
Follow through and overlapping action
Prinsip Follow Through banyak digunakan didalam film animasi Finding Nemo , contohnya ketika ikan yang setelah berenang dia berhenti , tetapi sirip dan ekornya akan bergoyang ketika si ikan berhenti.
Prinsip Overlapping action juga terlihat didalam animasi ini. Adalah ketika gerakan karakter yang berubah arah pada saat bagian/elemen karakter akan melanjutkan gerakan awal karakter.
Slow in and slow out
Di dalam film animasi Finding Nemo terdapat prinsip ini. Ada gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek di akhir gerakan. Contohnya ketika ikan yang berenang dengan cepat kemudian berhenti secara perlahan , begitu juga sebaliknya.
Archs
Gerak lengkung adalah gerakan alami pada semua objek yang ada di bumi ini. Didalam film animasi Finding Nemo juga menggunakan prinsip ini , contohnya ketika para ikan saling melempar cangkang , dari situ terlihat cangkang terlihat bergerak melengkung ketika terlempat.
Secondary action
Prinsip Secondary Action adalah gerakan pendukung gerakan pertama , untuk membuat gerakan pertama menjadi semakin jelas dan hidup. Di Film Animasi tersebut juga menggunakan prinsip ini , contohnya ketika ikan berenang , dia tidak hanya berenang tetapi menggerakan sirip dan ekornya secara teratur sehingga membuat gerakan tersebut memperjelas kalau ikan itu sedang berenang.
Timing
Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. Seorang animator harus mampu membuat perkiraan waktu dari sebuah adegan sehingga adegan/gerakan yang di buatnya mampu memberikan kesan yang nyata. Didalam film animasi Finding Nemo juga menggunakan prinsip Timing ,
Exaggeration
Exaggeration adalah prinsip yang membuat gambar dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu. Contohnya ketika Bruce menangis , wajahnya akan terlihat tidak seperti biasanya yang terkesan seram dan menakutkan.
Appeal
Karakter-karakter didalam film animasi Finding Nemo memilikki daya tarik tersendiri. Contohnya Bruce , dengan sosok yang besar dan horror , sebagai seekor hiu dia memilikki ciri khas tersendiri dan memilikki kesan yang menyeramkan. Atau Dori seekor ikan yang riang gembira , dia adalah ikan yang pemberani dan suka lelucon , dan dia terkesan sebagai karakter yang lucu.
Prinsip-Prinsip Lain yang dipakai:
Lyp-sinc
Tentu saja didalam film Animasi menggunakan prinsip ini , sebagai pengisi suara setiap karakter yang ada.
Proportion
Proportion , adalah ukuran yang diperlukan untuk membentuk bangunan suatu benda , misalnya tinggi total manusia ideal adalah 8-9 kali diameter lingkar kepala. Proporsi juga berguna untuk membedakan serta memperkuat karakteristik masing-masing tokoh animasi , sesuai dengan sifat atau peranannya.
Perspective
Perspective , adalah acuan untuk menentukan penempatan setiap elemen animasi secara akurat dalam korelasinya dengan lingkungan sekitarnya (staging) , berdasarkan sudut pandang kamera yang dipilih. (penentuan letak titik hilang atau vanishing point). Penerapan teknik menggambar perspektif yang tepat dapat menampilkan komposisi gambar yang memiliki ilusi dimensi (depth , 3D) dengan sangat meyakinkan (believeable).